Akses Air Bersih. Berdasarkan Data Susenas BPS, akses rumah tangga terhadap fasilitas air bersih layak di Provinsi Sumatera Selatan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, tahun 2011 sebesar 58,11 persen menjadi 62,71 persen pada tahun 2017 dengan rata-rata peningkatan pertahun selama lima tahun sebesar 4.70%. Pada tahun 2017, akses capaian tertinggi dicapai Kota Prabumulih dan Terendah di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Tantangan yang cukup berat untuk mencapai target RPJMD Sumatera Selatan di tahun 2018 sebesar 80% dan RPJMN tahun 2019 sebesar 100%.
6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan meratav terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua.
6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar sembarangan di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat rentan.
6.3 Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan pelepasan material dan bahan kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak diolah, dan secara signifikan meningkatkan daur ulang, serta penggunaan kembali barang daur ulang yang aman secara global.
6.4 Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan efisiensi penggunaan air di semua sektor, dan menjamin penggunaan dan pasokan air tawar yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara signifikan mengurangi jumlah orang yang menderita akibat kelangkaan air.
6.5 Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu di semua tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas batas sesuai kepantasan.
6.6 Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi ekosistem terkait sumber daya air, termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, air tanah, dan danau.
6.a Pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan dukungan internasional dalam hal pembangunan kapasitas bagi negara-negara berkembang, dalam program dan kegiatan terkait air dan sanitasi, termasuk pemanenan air, desalinasi, efisiensi air, pengolahan air limbah, daur ulang dan teknologi daur ulang.
6.b Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal dalam meningkatkan pengelolaan air dan sanitasi.
6.1.1(a) Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak
6.1.1(b) Kapasitas prasarana air baku untuk melayani rumah tangga, perkotaan dan industri, serta penyediaan air baku untuk pulau-pulau
6.2.1(a) Proporsi populasi yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air
6.2.1(b) Proporsi populasi penduduk yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak dan berkelanjutan
6.2.1(c) Jumlah desa/ kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
6.2.1(d) Jumlah kota/kab yang terbangun infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala kota, kawasan dan komunal
6.2.1(e) Jumlah kabupaten/kota yang terbangun infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala kota, kawasan dan komunal
6.2.1(f) Proporsi rumah tangga (RT) yang terlayani sistem pengelolaan air limbah terpusat
6.3.1(a) Jumlah kabupaten/kota yang ditingkatkan kualitas pengelolaan lumpur tinja perkotaan dan dilakukan pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
6.3.1(b) Proporsi rumah tangga yang terlayani sistem pengelolaan lumpur tinja
6.3.2(a) Kualitas air danau
6.3.2(b) Kualitas air sungai sebagai sumber air baku
6.5.1(a) Jumlah Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu (RPDAST) yang diinternalisasi ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
6.5.1(b) Jumlah stasiun hidrologi dan klimatologiyang dilakukan updating dan revitalisasi
6.5.1(c) Jumlah jaringan informasi sumber daya air yang dibentuk
6.5.1(d) Jumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) yang meningkat jumlah mata airnya dan jumlah DAS yang memiliki Memorandum of Understanding (MoU) lintas Negara
6.5.1(g) Kegiatan penataan kelembagaan sumber daya air
6.5.1(i) Jumlah DAS Prioritas yang dipulihkan kesehatannya melalui pembangunan embung, dam pengendali, dam penahan skala kecil dan menengah
6.6.1(a) Jumlah danau yang ditingkatkan kualitas airnya
6.6.1(b) Jumlah danau yang pendangkalannya kurang dari 1%
6.6.1(c) Jumlah danau yang menurun tingkat erosinya
6.6.1(d) Luas lahan kritis dalam KPH yang direhabilitasi
6.6.1(e) Jumlah DAS prioritas yang dilindungi mata airnya dan dipulihkan kesehatannya